5 Tips Membuat Konten Viral Untuk Saluran Anda
5 Tips Membuat Konten Viral Untuk Saluran Anda – Strategi digital marketing merupakan strategi yang “wajib” dilakukan oleh para pelaku UKM yang tidak ingin tertinggal dan ditelan zaman. Ketersediaan dan alat yang murah menjadi dukungan besar dalam penggunaan pemasaran digital sebagai platform pemasaran. Kita bisa melihat para pengusaha kini mulai beralih ke pemasaran digital dan saya yakin ada teman-teman pebisnis kecil yang membaca artikel ini juga. Mereka mencoba menjual produknya melalui berbagai platform, dari yang paling sederhana seperti pengiriman pesan hingga cara yang lebih kompleks seperti pembuatan dan pengoptimalan situs web.
Berbekal keterampilan otodidak, mereka mencoba peruntungan dengan harapan bisa meraup keuntungan dari menjual produknya secara online. Tentu saja sebagian besar dari mereka sukses, namun sayangnya sebagian besar dari mereka berhenti dan menyerah karena tidak membuahkan hasil penjualan untuk bisnisnya.
5 Tips Membuat Konten Viral Untuk Saluran Anda
Kita ketahui bersama bahwa dunia digital marketing memberikan potensi pasar yang sangat besar, menurut hasil survei yang dilakukan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) pada bulan April 2019, Indonesia memiliki 171 juta pengguna Internet dari total populasi 264 jiwa. juta penduduk Indonesia atau sekitar 64,8 persen terhubung ke Internet (sumber: Kompas.com). Berdasarkan data Bank Indonesia, jumlah transaksi belanja online bulanan mencapai 13 triliun pada tahun 2019 (sumber: Tempo.com). Artinya, pasar digital di Indonesia merupakan pasar yang memiliki potensi besar. Wajar jika UKM mencoba menggunakan platform pemasaran digital untuk menjual produknya.
Bagaimana Cara Membuat Video Pendek Untuk Instagram? Cara Mudah
Tidak semua UKM bisa mencapai hasil yang baik dalam dunia digital marketing. Setidaknya demikian pengamatan dan pengalaman saya selama bekerja di dunia digital marketing. Alasannya tentu saja berkisar dari kemampuan sumber daya manusia hingga strategi yang masih digunakan. Mereka berharap bisa melakukan penjualan hanya dengan mengunggah foto produk melalui akun media sosialnya lalu menulis artikel untuk dijual langsung dan memberikan harganya. Postingan yang sama setiap hari. Alhasil, mereka tidak hanya sekedar menjual produk, tapi diikuti oleh audiensnya.
Orang yang komplain sesuatu biasanya tidak menghubungi saya, sudah pakai media sosial A, media sosial B, tapi kok tidak ada penjualannya? Sebagai seorang newbie di dunia digital marketing tentunya saya sedikit geli dan sedikit tertawa ketika melihat akunnya. Di kepala saya bilang iya tidak beli orang yang posting setiap hari hanya jualan saja. Lalu bagaimana cara menjual produknya?
Seperti yang sobat bisnis kecil-kecilkan, berjualan menggunakan saluran digital marketing dan saluran offline pada dasarnya memiliki tantangan dan pola yang sama. Perbedaannya hanya pada jenisnya saja.
Bayangkan saya seorang penjual pot. Sebagai pedagang periuk, yang biasa saya lakukan adalah mengantarkan periuk dari pintu ke pintu. Jadi saya door to door dan mendatangi rumah teman saya di UKM, lalu mengetuk pintu dan menawarkan container tersebut. Tapi sayang, teman saya sudah punya panci di dapur, sehingga tawaran saya ditolak.
10 Contoh Konten Marketing Hebat Dengan Hasil Luar Biasa
Sebagai seorang pemasar, apakah menurut Anda saya akan bosan ditolak oleh teman-teman UKM saya? Tentu saja, jangan menyerah. Sebagai seorang sales, mereka mengajari saya untuk tidak pernah menyerah dan terus berusaha. Keesokan harinya, pada waktu yang sama seperti hari sebelumnya, saya pergi ke rumah teman saya di UKM dan mengetuk pintunya. Teman-temannya membuka pintu untuk kedua kalinya. Saya kembali menawarkan produk panci andalan saya sebagai Sale. Selain itu, teman-teman saya dapat menolak tawaran saya karena di dapur mereka memiliki panci favorit yang tidak berlubang, penyok, atau penggantinya.
Apakah saya kenyang? Tentu saja tidak. Keesokan harinya, saya kembali mendatangi rumah teman saya di UKM dan mengetuk pintunya. Melihat melalui jendela yang sedikit terbuka, teman-temanku menemukan bahwa aku sudah kena pot lagi. Apakah menurut Anda Sahabat UKM akan kembali buka? Tidak ada jawaban! Mungkin teman-teman langsung masuk ke ruangan dan berpura-pura tidak mendengar.
Begitu pula dalam digital marketing, jika kita hanya memposting produk setiap hari, lama-kelamaan follower kita akan bosan. Teman-teman UKM kita sudah paham dengan apa yang kita jual di media sosial sehari-harinya. Jika Anda melakukan hal serupa di atas, perlahan-lahan, percaya atau tidak, akun Anda akan disadap oleh penguntit.
“Iya, saya memanfaatkan media sosial untuk menjual produk. Apakah itu berarti Anda tidak bisa menjual seperti ini? Bagaimana mereka mau membeli produk saya jika Anda tidak bisa terus menjualnya? ‘
Langkah Rahasia Membuat Postingan Blog Menjadi Viral
Saya paham, hal ini tentu menjadi pertanyaan di benak rekan-rekan media. Jangan emosi dulu, jualan di media sosial juga boleh, toh itu akun teman kamu juga, tapi jangan mengeluh kalau tidak ada yang membeli karena pelan-pelan follower teman UKM kamu pasti akan bosan dan pergi.
Teman-teman UKM yang terhormat, jangan memaksa seperti netizen tetangga. Itu bukan kutukan, kata mereka sendiri, itu tidak keren. Jadi sob, berjualan lewat media sosial perlu strategi khusus, kita tidak bisa asal berjualan secara konsisten, yang penting akun media sosial masih “baru”, belum banyak yang tahu dan belum banyak pengikutnya. Oleh karena itu, pada tahap awal, sebaiknya sobat UKM mengoptimalkan strategi konten iklannya agar penjualan Anda lebih efektif.
Content marketing merupakan strategi pemasaran yang merancang, membuat dan mendistribusikan konten yang dapat menarik target audiens yang tepat dan kemudian memotivasi mereka untuk menjadi konsumen (sumber: Ponselim.com). Dari ide ini kita dapat menyimpulkan bahwa tujuan dari konten iklan adalah untuk menarik audiens baru untuk mempelajari bisnis dan produk kita. Sedangkan tujuan kedua adalah mendorong atau mengajak mereka menjadi konsumen.
Langkah pertama yang bisa dilakukan sahabat media untuk membuat konten promosi yang efektif adalah dengan mengidentifikasi calon pembeli yang diharapkan akan membeli produk Anda. Setelah tahu siapa saja mereka, kenali baik-baik, misalnya apa saja kebutuhan teman-teman UKM yang mereka tawarkan? Alat komunikasi apa yang biasa mereka gunakan? Apa yang mereka suka baca? Konten apa yang mereka sukai di media sosial? Seperti yang lainnya.
Cara Efektif Promosi Produk Melalui Whatsapp Marketing
Tugas kita adalah menentukan siapa target audiens kita, konten apa yang akan kita gunakan untuk mempromosikan penjualan kita dan media apa yang akan kita optimalkan. Sekarang setelah kami mengidentifikasi audiens potensial, langkah selanjutnya adalah membuat konten promosi.
Ada banyak pola yang bisa Anda gunakan saat membuat konten iklan. Pola yang pertama adalah sobat media bisa membuat konten yang bermanfaat bagi target audiensnya. Konten yang bermanfaat meliputi: konten pendidikan seperti tips atau tutorial produk. konten menarik, seperti cerita tentang seseorang yang berhasil menyelesaikan rencana diet menggunakan produk kami. konten informasi yang menjelaskan tentang kepedulian terhadap produk saat digunakan oleh konsumen; atau konten review yang memuat beberapa review dari konsumen yang telah menggunakan produk kita.
Selain bermanfaat, sobat media juga bisa membuat konten promosi berdasarkan tujuannya, seperti konten untuk meningkatkan brand awareness. Dalam konteks brand awareness ini, UKM bisa menggunakan empat cara di atas. Faktanya, untuk konten brand awareness, audiensnya sensitif dan sadar akan kehadiran brand kita serta ingin merasakannya.
Contoh penggunaan konten untuk brand awareness misalnya bisnis yang menggunakan Instagram sebagai saluran pemasarannya. Di akun Instagram ini, teman-teman KM tidak langsung menjual produknya, melainkan memberikan informasi proses pembuatan batik, mulai dari desain, pengeleman, pewarnaan hingga jadi pakaian. Kami berharap target audiens kami semakin mengapresiasi batik dan mau menggunakan batik yang kami hasilkan sebagai pakaian utama mereka.
Bisnis Online Yang Lagi Viral: Apa Rahasianya Dan Bagaimana Cara Menirunya?
Selain kesadaran merek, media dapat membuat konten yang bertujuan membangun citra merek. Konten ini bertujuan untuk menanamkan konsep atau gambaran tertentu di benak audiens yang memperjelas keunikan/keunggulannya dibandingkan merek sejenis lainnya.
Contoh penggunaan konten untuk branding adalah jam kayu. Teman-teman pelaku usaha kecil dan menengah memposting di akun Instagram mereka foto-foto jam kayu yang dibuat oleh pengrajin senior di wilayah Ogyakarta. Dalam ceritanya, teman-teman menyebutkan bahwa selain dibuat oleh pengrajin hebat, jam tangan tersebut dirancang dengan memperhatikan aspek nilai budaya masyarakat Jawa.
Sasaran konten ketiga adalah meningkatkan penjualan. Pada konten ini sobat hanya perlu memposting foto produk yang bagus dengan cerita penjualan langsung mengenai harga dan cara membelinya. Secara struktural, konten jenis ini merupakan konten yang paling mudah untuk diedit karena tidak memerlukan keahlian khusus untuk membuat kontennya. Namun sayangnya, konten konten dalam strategi periklanan konten paling tidak berhasil diantara konten lainnya. Kebanyakan UKM tidak bisa benar-benar mengkonversi penjualan dari media sosial karena semua kontennya seperti itu, sehingga lama kelamaan penonton akan bosan dan meninggalkan akun kita seperti gambar di atas.
Ingat, konten punya tiga tujuan ya sob dan harus terintegrasi dengan baik. Kapan membuat konten kesadaran merek, kapan membangun citra merek, dan kapan menjual langsung.
Jasa Digital Marketing Terbaik Di Kota Karanganyar
Selain kegunaan konten dan tujuan konten promosi, sebaiknya Anda juga menggunakan pola AIDA dalam pembuatan konten Anda. Apa itu AIDA? Waktu luang, minat, keinginan, tindakan. AIDA harus diintegrasikan dengan baik ke dalam pembuatan konten periklanan yang efektif.
Daya tarik sendiri merupakan unsur yang mampu menarik perhatian penonton untuk melihat konten. Biasanya, elemen terdiri dari gambar, gambar, skema warna, atau tipografi. Prinsipnya di sini adalah menghadirkan kunci dalam bentuk gambar, gambar, skema warna, atau tipografi dapat menggoda orang untuk berhenti melihat kontennya.